Kota Surabaya merupakan salah satu kota terluars dan salah satu sentra industri terbesar di Indonesia. Tak heran jikalau ibukota Provinsi Jawa Timur ini dipenuhi oleh banyak kendaraan bermotor tiap harinya. Total terdapat hampir 5000 angkutan yang beroperasi di Surabaya. Hal ini belum ditambah data sekitar 4,5 juta kendaraan pribadi yang dimiliki warga Surabaya. Banyaknya kendaraan bermotor tentu menjadikan banyak polusi udara. Akibatnya kualitas udara menurun dan mengganggu kesehatan warga setempat. Buruknya mutu udara bisa diatasi dengan beberapa solusi. Salah satunya yakni menanam pohon yang efektif menyerap gas karbondioksida di udara.
Berdasarkan penelitian, flora trembesi yakni flora paling efektif menyerap gas CO2 di udara. Daya serap CO2 dari trembesi mencapai 28 ribu kg per pohon di tiap tahunnya. Jumlah ini lima kali lipat lebih manis dibanding flora cassia, yang merupakan flora kedua paling efektif. Trembesi juga lebih baik dari flora lain menyerupai kenanga, beringin atau krey payung soal kemampuan menyerap gas karbondioksia. Oleh alasannya itu, penting untuk menanam flora trembesi di spot-spot khusus yang sering dipenuhi polusi udara di Surabaya.
Kawasan Rungkut Industri merupakan salah satu tempat dengan tingkat pencemaran udara yang rawan. Selain polusi akhir kendaraan bermotor, hal tersebut juga dikarenakan banyaknya pabrik yang beroperasi di wilayah SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut). Meski di jalan-jalan utama sudah ditanami pohon, namun ada beberapa wilayah di sekitarnya yang belum ditanami pohon, salah satunya di Kelurahan Kutisar. Hal ini yang mendorong beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, salah satu universitas terbaik di Indonesia, untuk menginisiasi penanaman massal tamanam trembesi di Kelurahan Kutisari.
Sebanyak 5 orang mahasiswa ITS Surabaya dari jurusan Statistika menginisiasi jadwal penanaman massal flora trembesi untuk Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti. Lima mahasiswa tersebut yakni Muhammad Syauqi Khudzaifi, Mokhammad Zakky, Rahma Shintia, Dwilaksana Abdullah Rasyid dan Dewi Muslimatul Azizah. Program ini kemudian diberi nama SPASI, akronim dari Sosialisasi dan Penanaman Massal Tanaman Trembesi yang akan diselenggarakan di Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Acara dibukan pada hari Rabu, 20 April 2016 kemudian berupa sosialisasi mengenai flora trembesi. Kegiatan tersebut bertempat di Balai Kelurahan Kutisari dan dimulai pukul 8 malam. Pemateri yang dihadirkan yakni Handriyanti Diah Puspita Rini, mahasiswa S2 alumni jurusan Teknik Lingkungan ITS. Materi yang dibawakan antara lain pengenalan flora trembesi, kelebihan dan kekurangan flora trembesi serta cara penanaman dan perawatan flora trembesi. Sebanyak 40 warga setempat yang menghadiri sosialisasi ini cukup antusias dan banyak yang bertanya pada sesi tanya jawab.
Kegiatan utama dilaksanakan pada hari Minggu, 24 April 2016 kemudian yaitu berupa penanaman massal flora trembesi. Rangkaian jadwal dimulai pukul 6 pagi dan dibuka dengan acara jalan santai, kemudian dilanjutkan senam pagi. Setelah sambutan dari pihak terkait, dilangsungkan santunan bibit trembesi secara simbolik pada tujuh ketua RW di kelurahan Kutisari. Penanaman massal kemudian dilakukan di RW 02 di spot-spot khusus yang sudah ditentukan sebelumnya. Selain mahasiswa ITS, karang taruna dan warga setempat juga turut membantu acara penanaman massal ini.
Penanaman massal flora trembesi ini disambut faktual oleh warga Kutisari. Mereka berharap dengan adanya program SPASI ini bisa membantu meningkatkan kualitas udara di sekitar rumah mereka. Ketua Karang Taruna RW 02 Kutisari juga berharap jikalau acara menyerupai ini lebih diperbanyak lagi alasannya antusiasme warga setempat. Setelah jadwal penanaman massal, mahasiswa ITS anggota jadwal ini rencananya akan melaksanakan visit ke spot penanaman secara bersiklus untuk melaksanakan pengecekan pada bibit trembsi yang sudah ditanam. Diharapkan jikalau bibit trembesi ini sudah besar sanggup menyerap gas CO2 di kelurahan Kutisari sehingga kualitas udara jadi lebih meningkat.
(CepatLambat)
0 Response to "Program Penanaman Massal Tanaman Trembesi (Spasi) Oleh Mahasiswa Its"
Posting Komentar