Sejarah Dan Perkembangan Teknologi Panel Surya
Sejarah dan perkembangan teknologi panel surya Alam semesta mengandung jutaan energi di dalamnya, namun sayangnya insan gres bisa memanfaatkan sebagian kecil dari energi alam. Contoh energi alam yaitu cahaya matahari yang dimanfaatkan untuk perkembangan teknologi di zaman modern, salah satu pemanfaatan energi matahari yaitu teknologi solar sell atau panel surya. Dengan panel surya ini Anda bisa menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari. Lalu menyerupai apakah pemanfaatan panel surya di zaman kini ??
Sejarah Terciptanya Teknologi Panel Surya
Anda pun tahu bahwa Matahari merupakan salah satu bintang raksasa di alam semesta yang menyediakan energi tak terbatas di dalamnya. Seiring berkembangnya teknologi, kini energi matahari bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari menyerupai menonton tv, menyetrika, menerangi jalan, menanak nasi dan masih banyak lagi. Teknologi tersebut dinamakan sollar cell atau panel surya.
Berdasarkan catatan sejarah, teknologi panel surya bahkan sudah ada di era ke-18, tepatnya pada tahun 1839 spesialis fisika asal Perancis berjulukan Alexandre Edmund Becquerel pertama kali mencetuskan teknologi panel surya.
Awalnya teknologi panel surya pertama kali dicetuskan oleh ia melalui percobaan penyinaran dua elektroda memakai banyak sekali spektrum cahaya yang menghasilkan dampak Photovoltaic.
Photovoltaic (Photo = cahaya dan voltaic = tegangan listrik) merupakan proses pembentukan energi listrik dari energi cahaya. Namun pada ketika itu, jumlah energi listrik yang dihasilkan terlalu sedikit dan gampang habis.
Kemudian di tahun 1876, seorang guru berjulukan William Grylls Adam dan muridnya Richards Evans Day memperkuat penelitian Alexandre Edmund Becquerel yang mengemukakan bahwa di dunia ini terdapat benda material padat, yakni selenium yang sanggup menghasilkan energi listrik apabila selenium terkena sinar tertentu.
Meski hanya menghasilkan energi listrik dalam jumlah sedikit namun percobaan ini sekaligus menerangkan bahwa energi listrik sanggup dihasilkan dari energi cahaya.
Pada tahun 1904, Albert Einstein pernah meneliti mengenai solar sell dan ia menamakan percobaan tersebut dengan nama Efek Fotolistrik. Barulah di tahun 1941, peneliti berjulukan Russel Ohl berhasil membuatkan teknologi panel surya sekaligus mematenkan produknya tersebut.
Beliau dikenal sebagai orang pertama yang menemukan teknologi solar cell (panel surya) dan penggunaan panel surya buatannya masih dipakai hingga sekarang. Dalam pembuatan panel surya, ia membutuhkan silicon.
Sebuah panel surya sanggup menghasilkan listrik sebab materi semikonduktor di dalamnya menyerupai silikon. Ketika silikon berkontak eksklusif dengan cahaya, maka sanggup menjadikan reaksi yang nantinya menghasilkan energi listrik.
Perkembangan Teknologi Panel Surya
Berdasarkan data terakhir mengungkapkan bahwa bumi diperkirakan akan mengalami krisis energi pada tahun 2060 dikarenakan menipisnya jumlah minyak bumi.
Untuk itulah para peneliti di zaman kini berlomba-lomba mencari materi alternatif, salah satunya dengan memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi.
Negeri Jepang bahkan sudah memanfaatkan teknologi panel surya semenjak tahun 1980-an atau sekitar 3 dekade yang lalu, kemudian disusul negara maju di Eropa dan Amerika.
Negeri Jepang bahkan sudah memanfaatkan teknologi panel surya semenjak tahun 1980-an atau sekitar 3 dekade yang lalu, kemudian disusul negara maju di Eropa dan Amerika.
Penggunaan solar sell juga merambah di bidang otomotif dan gadget, contohnya pembuatan kendaraan beroda empat tenaga surya dan power bank tenaga surya. Lalu apa sajakah benda-benda di sekitar kita yang memanfaatkan panel surya di dalamnya ??
1.) Kendaraan Tenaga Panel Surya
Keuntungan utama dari kendaraan panel surya yaitu mengurangi penggunaan minyak bumi yang jumlahnya semakin menipis. Selain itu, kendaraan beroda empat ini bisa berjalan terus-menerus asalkan berada di bawah sinar matahari langsung.
Sebuah penemuan teknologi gres kembali muncul, yakni sebuah jaket tenaga surya yang bisa menyimpan energi listrik dari cahaya matahari dan sanggup dipakai untuk mengisi daya baterai smartphone.
Hampir semua produk drone tertanam sebuah baterai yang memungkinkan sanggup terbang sekitar 20 menit saja. Untuk mengatasi hal itu, perusahaan asal Amerika membuatkan drone yang memakai angin maupun solar sell sebagai sumber energinya.
2.) Jaket Tenaga Surya
Bagi Anda yang sedang liburan dan tidak sempat membawa power bank atau power banknya sudah mati, Anda bisa memakai alternatif kedua dengan membeli jaket tenaga surya.
Dengan mempunyai kapasitas hingga 1.500 mAh, Anda pun sanggup mengisi daya smartphone hingga penuh. Harga sebuah jaket tenaga surya dibanderol sekitar 7,2 jutaan (:-0). Meski harus merogoh kocek sedikit dalam, tapi alat ini bisa infinit hingga 15 tahun lamanya.
3.) Drone Tenaga Panel Surya
Keuntungannya adalah, sumber energi tersebut tidak ada habisnya dan membuat waktu terbang drone relatif lama. Target utama pembuatan drone ini yaitu industri yang memerlukan drone sanggup terbang dalam jangka waktu lama.
4.) PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya juga menjadi perkembangan di Indonesia. Dengan penggunaan PLTS, biaya token listrik perbulannya sanggup berkurang dan menghemat anggaran bulanan.
Di zaman serba modern ini, PLTS sanggup menyimpan energi listrik dalam jumlah banyak di siang hari dan dipakai di malam hari ataupun keesokan harinya.
Itulah pembahasan singkat mengenai sejarah dan perkembangan teknologi panel surya. Ternyata panel surya mempunyai banyak manfaat, terutama sebagai alat alternatif untuk mengatasi krisis energi di masa mendatang.
Sumber gambar :
panelsuryajakarta.com,
wasiatewonglistrik.blogspot.com,
worldoftechnology7.blogspot.com,
didno76.com,
indonesian.alibaba.com,
0 Response to "Sejarah Dan Perkembangan Teknologi Panel Surya"
Posting Komentar